Sejak ditemukannya telepon genggam pada tahun 1973 oleh Martin Cooper dari Motorola, industri handphone telah mengalami revolusi komunikasi yang luar biasa. Di Indonesia, memahami sejarah handphone dan revolusi komunikasi sangat penting untuk melihat perkembangan teknologi di negara kita.
Sejarah handphone di Indonesia dimulai pada tahun 1990-an, ketika handphone pertama kali diperkenalkan ke masyarakat luas. Saat itu, handphone masih dianggap sebagai barang mewah dan hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan harga handphone yang semakin terjangkau, kini hampir setiap orang memiliki handphone.
Menurut Dr. Ir. Bambang Sumantri, seorang pakar teknologi informasi, “Handphone telah mengubah cara kita berkomunikasi. Kini, kita bisa terhubung dengan siapa pun dan di mana pun secara instan.” Revolusi komunikasi yang ditimbulkan oleh handphone juga turut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis hingga hiburan.
Dengan adanya handphone, kita bisa melakukan video call, mengirim pesan instan, dan bahkan bekerja dari jarak jauh. Hal ini tentu membawa dampak positif dan negatif. Menurut Prof. Dr. Slamet Santoso, seorang ahli sosiologi komunikasi, “Handphone telah memudahkan kita dalam berkomunikasi, namun juga menimbulkan ketergantungan dan isolasi sosial.”
Sejarah handphone dan revolusi komunikasi di Indonesia terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Diharapkan, kita semua dapat menggunakan handphone dengan bijak dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif. Sebagaimana dikatakan oleh Steve Jobs, “Technology is nothing. What’s important is that you have faith in people, that they’re basically good and smart, and if you give them tools, they’ll do wonderful things with them.”
Dengan memahami sejarah handphone dan revolusi komunikasi, kita dapat lebih menghargai betapa pentingnya teknologi dalam kehidupan kita. Semoga dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat, kita semua dapat tetap terhubung dengan baik dan menjaga hubungan sosial yang sehat.